Angin lembut berembus meniup dan menerpa wajahku. Mataku semakin sayu dan terpejam beberapa saat. Sesekali tangan ini menepis rambut yang berkibar menerpa wajah. Menyalipkan ke tepi telinga. Kedua telapak kaki seakan digelitik oleh hangatnya pasir yang masih menyimpan hangat. Sangat menenangkan menunggu matahari yang akan berpamitan kembali ke peraduannya.
KEMBALI KE ARTIKEL