Aku merebahkan diri di atas dipan kayu yang biasa kupakai tidur, dengan pikiran berkecamuk. Mataku memandang lurus, langit-langit triplek kamar yang sudah lapuk bahkan mulai berlubang. Lampu berukuran kecil menggantung di sana. Besok batas akhir, waktu yang diberikan Pak Ustad bagiku untuk memberikan keputusan apa yang akan kuambil.
KEMBALI KE ARTIKEL