Aku berlari tunggang langgang tidak mempedulikan kedua kaki yang sakit terpijak bebatuan kecil. Tenaga yang terkuras karena berlari membuatku terengah-engah. Pemandangan temaram dari cahaya langit senja membuatku bingung memilih arah, tak mengenali daerah ini karena tadi mengambil jalur asal saja. Aku menoleh ke belakang berharap orang-orang yang mengejar tak terlihat. Syukurlah! Ketiga orang itu sepertinya kehilangan jejak. Aku harus terus berjalan karena khawatir akan ditemukan oleh para centeng Juragan Tarno. Aku kabur karena jatuh tempo utang yang tak sanggup untuk dilunasi.
KEMBALI KE ARTIKEL