kuhempaskan nurani pada kerasnya bebatuan
dan kucabik cabik hasrat ku dari keinginan memuncak
akan sebuah cita..
tersia sia dalam hiruk pikuk nan membahana
menyisakan puing puing galau yang tak pernah menyatu dalam rasa
aku membisu membatu dalam ramai dan gaduhnya sanubari
hingga ketika ku sadari bahwa diri masih diri yang ini.