Budaya Pragmatis
Budaya terbentuk dari sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus. Demikian halnya dengan kebiasaan yang ingin serba praktis dan instan, cepat serta mudah dalam menyelesaikan dan memenuhi segala sesuatu kebutuhan. Maka dari itulah kebiasaan tersebut berubah menjadi sebuah budaya pragmatis atau instan.
Budaya serba praktis dan instan di Indonesia, kini telah menjadi kebudayaan secara nasional, tidak hanya berjalan di suatu wilayah atau daerah tertentu, namun di seluruh Indonesia. Masyarakat Indonesia cenderung menggemari sesuatu yang bersifat praktis, dimana masyarakat selalu mementingkan segi kepraktisan dalam memenuhi kebutuhannya. Masyarakat lebih memilih sesuatu yang dapat diperoleh secara praktis dan instan, dimana tidak merepotkan masyarakat ketika membutuhkan sesuatu. Mulai dari jenis makanan, pelayanan, mencapai sesuatu, pemenuhan kebutuhan, sampai di hampir seluruh aspek kehidupan sudah dilingkupi oleh budaya serba instan.
Pengaruh dan dampak yang ditimbulkan budaya pragmatis sangat besar bagi segala aspek kehidupan. Budaya pragmastis mendorong para industri yang berkutik dalam bidang tekhnologi unntuk terus maju dan berkembang, semakin praktis, instan, dan tidak menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, semakin dicari masyarakat. Secara tidak langsung industri-industri tekhnologi harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat agar tetap bertahan.
Negatif dan positif dampak yang ditimbulkan selalu ada. Budaya pragmatis memiliki kelebihan dari segi kemudahan dan kecepatan, aspek itulah yang dicari masyarakat lebih senang dengan sesuatu yang instan daripada bersusah payah terlebih dahulu. Memang benar adanya apabila melakukan dan memerlukan sesuatu tanpa adanya kemudahan dan kecepatan (sifatnya praktis). Tetapi hal itu berdampak buruk, budaya pragmatis dan budaya instan di Indonesia membawa masyarakat menjadi pemalas, tidak mau berusaha, menghilangkan kebiasaan atau budaya baik, tidak mengetahui proses hasil akhirnya, dan hasil yang didapat juga tidak maksimal, ketika memilih melalui proses pragmatis.
Tekhnologi Modern Mendukung
Perkembangan teknologi yang berkembang saat ini, seperti handphone, mobil, motor, laptop, ipad, internet, satelit, dan lain sebagainya, merupakan kebutuhan manusia bersifat praktis, dengan harapan agar mudah mengakses segala sesuatu. Tekhnologi yang selalu mengikuti kebutuhan manusia yang selalu berkembang pesat untuk menawarkan berbagai bentuk tekhnologi-tekhnologi terbarulah, justru mendukung masyarakat untuk tetap berkutik dan tidak dapat terlepas dari budaya pragmatis dan instan.
Budaya pragmatis dan instan sekarang ini sudah menerpa pola pikir manusia sehingga direalisasikan pada kehidupan sehari-hari. Disini tekhnologilah yang berperan penting dan berpengaruh besar terhadap budaya pragmatis di tengah masyarakat, bagaimana masyarakat terlepas dari budaya pragmatis, apabila tekhnologi yang berkembang terus menawarkan inovasi-inovasi baru yang lebih canggih, modern, dan pastinya lebih praktis dan instan.
Contohnya saja dalam bidang media massa :
·Radio -> Black-White Television -> Colour TV
·Audio Tape -> Video Tape -> Video Disc -> Video Storage
·Audio Player -> Video Player
·Mono Audio -> Stereo Sound And Quadrophonic
·Analog -> Digital Signal
·Terrestrial -> Satellite Transmission
Kemajuan teknologi yang pesat juga terjadi di bidang telekomunikasi dan komputer. Sekarang ini perkembangan internet sudah tidak asing bagi masyarakat. Masyarakat dari kalangan menengah kebawah hingga ke atas dapat dengan mudah mengakses internet, selain harganya relatif murah, jangkauannya luas dan mudah didapat dimana saja. Tekhnologi kini juga membantu masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet, dari HP, Ipad, Tablet, Notepad, Laptop, Komputer, BB, dan kini juga ada modem, hot–spot (Wi-fi), dan warung-warung internent yang jumah cukup banyak dapat membantu dan memudahkan masyarakat untuk mengakses internet.
Berbicara tentang pengaruh sudah dijelaskan diatas bahwa budaya pragmatis dan instan akan mempengaruhi industri tekhnologi untuk selalu menciptakan inovasi-inovasi tekhnologi-tekhnologi terbaru dan canggih, dimana pasti ada usur pragmatisnya. Sedangkan tekhnologi yang mendukung dan terus berkembang pesat juga mempengaruhi masyarakat tetap berada dalam lingkarang pragmatisme. Maka dari itu keduanya tidak bisa terlepas dan saling berhubungan. Ketika melihat hubungan keduanya, pengaruh besar kembali dimunculkan, dimana yang sudah tertera diatas, bahwa akan merusak, mengurangi, bahkan menghilangkan kebiasan dan budaya yang baik, akibat munculnya budaya baru yang sangat diterima masyarakat tanpa ada kajian ulang yang dilakukan.
Misalnya saja dalam media massa, dalam perkembangannya media massa berkembang secara pesat, dari radio muncul surat kabar kemudian televisi dan saat ini muncul media baru yaitu media online. Dalam perkembangannya masyarakat semakin dipermudah untuk mendapatkan informasi dan berita. Kegunaan surat kabar, masyarakat dapat mengetaui informasi dan berita dengan cara membaca, radio dengan cara mendengar, televisi dengan cara melihat dan mendengar, serta media online dapat melihat, mendengar, membaca, memilih, dan menyimpan. Semakin berkembang penggunaan media massa semakin mudah dalam mendapatkan informasi.
Kita dapat melihat dari permasalahan ini, ada satu budaya yang mulai tergerus akibat perkembangan media massa yang semakin pesat, karena yang awalnya mendapatkan informasi dan berita harus dengan membaca secara lengkap semakin berkembangnya tekhnologi, masyarakat hanya cukup mendengar dan melihat saja, tanpa membaca maka akan mendapatkan berita dan informasi.
Apabila kita teliti dan telaah ada satu budaya yang mulai tergerus yaitu budaya membaca. Media baru yang ada meskipun kontent yang ditawarkan di dalamnya dapat mencangkup semua aspek dari radio, surat kabar, dan televisi, namun pada kenyataannya media online tidak dapat membantu peningkatan buadaya membaca di masyarakat. Dikarenakan apabila kita telaah dan kaji lebih dalam lagi, berita dan informasi yang ditawarkan tidak lebih lengkap dan komplit daripada surat kabar, masyarakat disuguhkan dengan berita-berita singkat dimana dengan hanya membaca sekilas masyarakat sudah mengetahuinya, karena ditulis dengan padat dan jelas, secara berkala.
Budaya Membaca