Ingat ... Pidato presiden itu di hadapan para jenderal yang nota bene memiliki pasukan dan memiliki tekat harga mati terhadap kedaulatan RI. yang terjadi justru sebaliknya Presiden SBY justru mengkebiri para jenderal dengan menunjukkan bahwa semua kendali pasukan ada ditangan Presiden.
Ingat.... Pidato presiden menggaris bawahi 20 juta Tenaga Kerja Indonsesia di malaysia, ada 10.000 pelajar yang belajar di malaysia dan investasi malaysia di indonseia 1.3 milyar dollar . Hal ini menunjukkan dan membenarkan asumsi orang falangis malaysia bahwa orang indonesia bisa diatur dengan uang, dengan uang mereka bisa jual kedaulatan.
Ingat..... Pidato presiden itu dibuat dengan mendapat masukan dari menteri koodinator politik (Djoko Suyanto) dan Menlu Marty Natalegowo. Presiden hanya membaca tanpa koreksi. semakin menunjukkan bancinya diplomasi kita dengan adanya orang orang banci disekitar presiden.
Rakyat menjadi marah karena, pidato itu tidak menyentuh hal hakiki yang menyangkut harkat dan martabat bangsa, dan para jenderal itu hanya mengangguk mendengarkan.