Kepala Desa Tellesang, Hasan Basri Luana mengatakan meski usia desanya sudah menginjak 30 tahun, 22 November lalu, namun hari jadi Desa Tellesang baru tiga kali dirayakan. Pertama kali dirayakan pada 2011 lalu, dengan menghadirkan sejumlah pejabat dan unsur muspida se-Kabupaten Wajo. Setahun kemudian perayaan hari jadi Tellesang lebih meriah. Bahkan tahun lalu, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo serta Bupati Wajo dan Luwu turut hadir pada puncak acara perayaan HUT Desa Tellesang ke-29.
Tahun ini, pemerintah Desa Tellesang merayakan hari jadi Tellesang dalam bentuk lain, yaitu mengemas dalam Pekan Raya Tellesang yang dipusatkan di Lapangan Sepakbola Latike, Buriko. Laiknya PRJ, PRT ini melibatkan para pelaku ekonomi baik dari dalam Kabupaten Wajo maupun dari daerah lain di Sulsel. Sementara panitia lokal menghadirkan berbagai hiburan permainan anak-anak di malam hari seperti Istana balon, Odong-odong, mandi bola dan lainnya.
Selama 15 hari pelaksanaan PRT, panitia melibatkan warga dalam berbagai perlombaan olahraga tradisional yang dihelat siang hari. Malam harinya ada pentas seni oleh TK, SD , SMP dan sederajat dalam wilayah Desa Tellesang. Lombanya seperti baca puisi, Pildacil, tari kreasi dan vokal group. Kami juga menghadirkan beberapa artis ibukota, seperti Merry Geboy dan Ria Mustika.
Pada penutupan acara, Sabtu (23/11) lalu para pemenang berbagai perlombaan yang dihadakan panitia menerima piagam penghargaan dan hadiah hiburan dari panitia. Even PRT ini sengaja dibuat dengan konsep menyadur arena Pekan Raya Jakarta dengan harapan milad Desa Tellesang bisa lebih berkesan bagi warga Tellesang. Esensi dari HUT ke-30 Tellesang dalam bentuk PRT ini adalah kami ingin memberikan hiburan yang bermanfaat bagi warga Tellesang. Kami ingin semua warga merasakan kebahagiaan atas pertambahan usia desa yang kami cintai.