Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Tahun yang Berat bagi Nasdem

16 Oktober 2023   15:15 Diperbarui: 16 Oktober 2023   23:43 130 0
KPK juga telah mengidentifikasi tanda-tanda dugaan aliran uang hasil korupsi dari SYL ke Partai Nasdem.

Dalam konferensi persnya, Wakil Ketua KPK menyatakan, "Kami juga menemukan indikasi penggunaan uang sesuai dengan instruksi SYL yang dimaksudkan untuk kepentingan Partai NasDem, dengan jumlah yang mencapai miliaran rupiah."

Meskipun angka pastinya belum diungkapkan oleh KPK, kalau angkanya miliaran rupiah, berarti mulai dari 1 miliar hingga 999 miliar. Namun, ini hanyalah perkiraan.

Yang menarik, baru-baru ini Nasdem mengaku menerima sumbangan sebesar Rp 20 juta dari SYL untuk bantuan bencana. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kita dapat percaya bahwa jumlahnya hanya sebanyak itu? Lalu, apa tujuan dari uang sebesar Rp 30 miliar yang ditemukan di rumah dinas SYL? Selain itu, ada perbedaan antara jumlah uang yang dinikmati oleh SYL, yaitu Rp 13,9 miliar, dengan uang sejumlah Rp 30 miliar yang ditemukan di rumah dinasnya.

Partai Nasdem menjadi sorotan karena dua menterinya terlibat dalam kasus yang sangat serius. Baru-baru ini, Surya Paloh juga bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Meskipun disebut sebagai pertemuan biasa, ada kemungkinan kaitannya dengan kasus yang menimpa SYL. Tentu saja, kita tidak dapat menganggap bahwa pertemuan tersebut hanya untuk membahas hal-hal sepele.

Kasus ini semakin terungkap dengan detail, terutama setelah KPK menemukan tanda-tanda aliran uang hasil korupsi ke Nasdem. Apakah Nasdem akan merasa terancam jika terbukti ada keterlibatan dalam kasus ini?

Apakah Surya Paloh merasa panik hingga harus bertemu dengan Presiden untuk membahas ini? Biasanya, seorang presiden memiliki banyak agenda dan tidak akan bertemu dengan siapa saja tanpa alasan yang kuat. Mungkin Nasdem merasa tertekan dan panik sehingga Surya Paloh meminta pertemuan dengan Jokowi.

Jika terbukti ada aliran uang hasil korupsi ke sebuah partai politik, maka partai tersebut bisa mendapatkan konsekuensi serius, seperti pembekuan atau pencabutan izin. Meskipun saat ini belum ada partai yang menghadapi masalah semacam ini, pernyataan dari KPK tentu akan membuat Nasdem merasa tertekan.

Terutama di tahun politik, masalah ini dapat menjadi beban berat bagi Nasdem yang mencoba membangun citra sebagai partai yang bersih dan mendukung rakyat kecil dengan visi perubahan dan restorasi. Nasdem seharusnya menempatkan diri sebagai partai yang positif, agar juga mencerminkan baiknya kinerja Anies.

Ada yang memprediksi bahwa ini bisa menjadi awal akhir bagi Nasdem. Ketika satu partai dalam koalisi menghadapi masalah besar, partai lain dalam koalisi bisa merasa tidak nyaman dan goyah. Diperlukan komitmen yang kuat untuk tetap menjaga koalisi di mana ada satu partai yang sedang dalam masalah serius. Tidak dapat dihindari bahwa ada partai lain yang mungkin akan mundur karena tidak ingin terjerat dalam situasi sulit ini. Jika itu terjadi, upaya Anies untuk mencalonkan diri sebagai presiden bisa layu sebelum berkembang. PKB baru-baru ini telah mencoba melompat pagar. Semoga mereka tetap teguh dan tidak terpengaruh oleh masalah Nasdem.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun