Lihatlah, pakaian ini dekil banyak tambalan, apa 'dah makan? Nah, makan ini!
Dini hari ini, mari kita bicara soal cinta orang-orang gila! Dengarkan saya akan
cerita. Nah, begini ceritanya:
Ada gadis manis, anak kos. Dia mahasiswi yang rajin. Telah sepekan saya tak melihatnya. Saya hanya ingin mengatakan padanya. "Ingat nggak, kemarin saat pertama kita berkenalan di Jalan Sipis-pis, lantas kembali bertatapan wajah dan menceritakan tentang kehebatan kita TPS 37? Kangen nggak sama saya?"
Hai Nona pembawa tongkat berwajah coreng moreng, bagaimana bila saya katakan saya hendak membelai bibirnya dengan jemari ini dan...dan...
Apalagi kan kini gadis ini pemimpi, dia lagi kehilangan kekasihnya, sendirian, tak ada pacar, boke' dan...ah! Apa ini namanya cinta?
Saya memang mencari cewek sepertinya. Doakan ya?!
Berjam-jam saya bercerita. Nona gila hanya menatap kosong. Tiba-tiba moncongnya diponcongkan seperti berdesis, seolah baca mantra, seperti mendoakan saya.
Terima kasih, terima kasih. Nona gila tertawa ha ha ha. Saya tertawa..ya..ya
Cinta...memang pantas ditertawakan.