hari kembalinya sang dewi
yang meratui percaturan makna
makna yang entah kapan berakhirnya,
yang ada hanya tinta hitam dan kertas putih
Haruskah kita biarkan diri kita
dicabut dari papan-papan angan,
kepala kita ditarik arkian melayang
dalam dekapan pertarungan kata berjari?
Oh, ampunilah aku hai dewi,
Aku ini hanya bidak keterasingan
Aku telah mati dalam kehidupan mimpiku
Janganlah kau rengkuh aku, nanti aku terpental dari petak-petak luka lama
Aku tak akan kuat menahan langkahmu
Engkau begitu cepat melesat, sungguh hatiku terancam....
(Ruang 3 x 4 meter, 2009, jarum jam: 01:11 dini hari).