Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Beberapa Alternatif Perlindungan Pantai

11 Februari 2011   09:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 1663 3
SEIRING dengan perkembangan zaman, daerah pantai kini menjadi kawasan yang paling berharga dan penting. Dengan semakin habisnya lahan daratan yang kosong dan semakin banyaknya sumber daya hutan yang hampir punah, maka pantai dan laut kini menjadi primadona baru. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi oleh kawasann pantai semakin hari semakin berat dan kompleks. Salah satu bahaya dan tantangan yang selalu dihadapi oleh negara pantai (coastal state) adalah erosi pantai. Beberapa alternatif bangunan pelindung pantai perlu dipertimbangkan untuk mencapai tujuan dan manfaat yang diinginkan agar dapat diperoleh hasil yang seoptimal mungkin. Kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam masing-masing model bangunan pelindung pantai harus diketahui sehingga tidak menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan di kemudian hari. Berikut ini disajikan dua alternatif perlindungan pantai. 1. Pantai Setimbang (Equilibrium beach). Model terbaik untuk pengelolaan dan perlindungan garis pantai adalah dengan cara membuat situasi dimana garis pantai berorientasi secara paralel terhadap garis puncak gelombang datang, sehingga meminimalkan angkutan sedimen transpor sepanjang pantai dan menciptakan pola pantai yang setimbang (equilibrium / pocket beach). Salah satu metode yang digunakan adalah dengan membuat suatu headland control yang diperkenalkan dan diteliti oleh Silvester dan Hsu pada tahun 1993. Model headland control telah berhasil diuji untuk kondisi pantai Singapura dengan sangat efektif sehingga dapat ditiru oleh negara pantai lain dalam pengelolaan garis pantai. Meskipun demikian, hingga saat ini konsep pantai setimbang dengan headland control belum dipandang sebagai satu-satunya solusi paling universal  pada semua persoalan perlindungan pantai di berbagai negara. Beberapa keuntungan dari metode headland control ini menurut Silvester dan Hsu adalah sebagai berikut:

  • garis pantai dapat menjadi stabil dengan tanpa adanya transport sediment, meskipun masih tetap mengalami pengurangan garis pantai, namun masih dapat ditoleransi
  • menghemat biaya dibandingkan dengan alternatif bangunan perlindungan lain.
  • pantai relatif aman untuk berenang karena membuat pantai tetap dangkal dibandingkan model perlindungan pantai lain seperti seawall dan revetment yang dapat membuat dasar pantai menjadi lebih curam.

Pada Gambar 3 dapat dilihat secara jelas pengaruh artifiicial headland yang ditempatkan pada garis pantai asli, justru memicu terjadinya erosi di samping kanan dan kiri dari pemecah gelombang dan secara tidak langusng menyebabkan kerentanan di kawasan pantai yang dijadikan tambak bagi nelayan.

Kedepannya, Indonesia sebagai negara pantai harus menjadikan pantainya sebagai kawasan yang avant garde dalam sektor perekonomian negara. Dengan demikian, penataan kawasan dan pengelolaan serta perlindungan pantai menjadi hal yang penting untuk segera dilaksanakan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun