[caption id="attachment_209895" align="alignleft" width="300" caption="sumber :
http://www.boncherry.com/indo/blog/wp-content/uploads/2009/12/pemimpin.jpg"][/caption]
Dalam setiap pekerjaan, kadang kita akan bertemu dengan berbagai tipe pemimpin yang beragam. Teknik dan pendekatan yang kita lakukan dalam menghadapi tipe pemimpin juga penting untuk memberikan hasil yang optimal tanpa mengorbankan salah satu pihak. Konteks pemimpin dalam artikel ini lebih ditekankan kepada pandangan managerial terhadap pekerjaan yang sedang ditangani, dan bukannya pada aspek kepribadian serta kompetensi akademis. Setidaknya ada beberapa tipe pemimpin yang sudah saya temukan dalam beberapa pekerjaan yang saya tangani. Pertama adalah tipe pemimpin yang
problem solver. Tipe pemimpin jenis ini enak untuk diajak kerjasama. Mengapa? Karena pemimpin jenis ini tidak membiarkan persoalan berlarut sehingga segera mencari solusi yang elegan dan efektif tanpa perlu saling menyalahkan satu sama lain. Tipe pemimpin kedua, adalah pemimpin yang perfeksionis. Pemimpin jenis ini cukup alot dalam mengatasi persoalan atau kasus yang dihadapi. Mengapa? Karena pemimpin jenis kedua ini selalu ingin sempurna dan tanpa cacat. Kesalahan sekecil apapun tidak dapat ditoleransi. Tipe pemimpin ketiga adalah tipe lembur. Hahahahah. Pemimpin jenis ketiga ini selalu menyukai kerja lembur sampai malam, dan anak buahnya harus mau mengikuti ritme kerjanya juga, meskipun harus melewati jam pulang kantor sampai larut malam. Padahal, lemburnya pekerjaan sesungguhnya tidak terlalu signifikan terhadap hasil pekerjaan secara keseluruhan karena sudah dijadwalkan berdasarkan kurva-S. Tipe pemimpin keempat adalah tipe "pokoknya beres". Pemimpin jenis keempat ini tidak mau tahu segala urusan tetek bengek pekerjaan. Baginya, yang penting beres dan tanggung jawab ada pada pelaksana. Salah - benar bukan persoalan dia. TIpe pemimpin kelima adalah tipe peduli atau empati. Tipe pemimpin jenis kelima ini sangat fleksibel dan bisa mengakomodasi semua kepentingan dalam sebuah pekerjaan. Dia bisa mengambil tanggungjawab jika memang situasi dan kondisi mengharuskannya untuk berbuat demikian. Dia bisa mentoleransi kerja lembur, mampu membuat keputusan di saat genting, bisa memahami dinamika anak buah dan partner kerja. Beberapa kesalahan sepele tidak dibuat menjadi besar dan berlarut. Demikian beberapa tipe pemimpin manajerial yang bisa saya bagi kepada pembaca Kompasiana agar sebagai partner, kita dapat bekerjasama secara bersama-sama dengan profesional menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab bersama. Semoga bermanfaat. -MD-
KEMBALI KE ARTIKEL