Ada sebuah cerita tentang 25 peri bersaudara. Satu peri memiliki energi yang sangat besar, namun suatu hari, jagad raya menjadikannya pusat edar. Hukum alam yang baru telah ditetapkan. Tidak ada satu pun yang bisa mendekati peri itu. 24 saudaranya menjadi risau dan memutuskan untuk pergi ke negeri yang jauh, bernama Khayangan.
Di negeri itu banyak Dewa yang tinggal, beberapa di antara Mereka berwujud manusia. 24 peri bersaudara akhirnya berguru pada beberapa Dewa yang berbeda. Khayangan berbeda dengan dunia manusia, di sana tidak ada patung Dewa. Berguru pada Dewa di Khayangan, tentu saja berarti bahwa mereka akan ditempa habis-habisan. Tidak ada waktu untuk minum seduhan serbuk sari bunga bersama saudara-saudara tercinta, bahkan dalam 178 kelahiran matahari, mereka hanya bisa mengucap salam dan berhenti sejenak untuk mengobrol ketika berpapasan.
Rindu membuncah. Cinta yang tidak akan bisa dipungkiri. Berhenti hanya akan menjadi sia untuk satu saudaranya yang sekarang masih menjadi pusat edar. Mereka mencoba untuk menguatkan diri dan mencoba untuk saling menguatkan.