Mario Teguh sepertinya tidak akan memilih Foke di Pilkada nanti. Lho tau dari mana? Ini yg saya cermati pada tayangan MTGW Metro TV minggu malam 6 Mei 2012.
Tayangan yang berjudul 'Ojo Ndeso' ini menarik perhatian karena untuk pertama kalinya MTGW tayang dengan durasi 90menit. Episode ini bukan episode tayang istimewa karena memperingati sesuatu, (mohon koreksi jika salah) dan tayangan perdana ini pun muncul tanpa promosi sama sekali, tidak digembar gemborkan. Meskipun semua orang pasti mengerti bahwa penambahan durasi tayang berarti apresiasi yang sangat tinggi terhadap tayangan tersebut dan dari sisi profit tentunya dianggap menguntungkan untuk stasiun tivi yang bersangkutan.
Yang menarik lagi adalah, MT pada salah satu sesi membahas tentang Ndeso, adalah bukan masalah kekayaan, pendidikan ataupun jabatan, karena Ndeso yang sebenarnya adalah masalah prilaku. MT bergerak mencontohkan bahwa pada seorang kandidat gubernur (saya lupa, atau disebut MT kepala daerah, mohon koreksi) tergambar perilaku yang seperti itu. Seorang gubernur incumbent, yang menyatakan bahwa beda posisinya sebagai gubernur yang menjabat dengan mereka yang akan menjabat, (Ingat pernyataan Foke di Mata Najwa MetroTV beberapa minggu lalu yang mengundang semua kandidat gubernur dan incumbent pada dua kali tayang) adalah contoh perilaku ndeso yang sebenarnya. Lebih lanjut MT menyatakan bahwasanya sang gubernur lupa, bahwa perilaku atau ucapan yang merendahkan kandidat lain itu adalah perilaku Ndeso. Bahwa pejabat tersebut lupa akan kedudukannya dulu sama dengan penantangnya sekarang dlm merebut kursi jabatan gubbernur sebelumnya.
Jadi saya, tanpa memaksakan pendapat atas mana yang baik dan benar atau memihak MT ataupun Foke bahkan juga tidak kandidat gubernur lainnya, menyimpulkan bahwa MT pada pilkada gubernur DKI nanti, tentunya tidak akan memilih gubernur yang menurutnya Ndeso, yang berarti tidak akan memilih Foke. Salam.