Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi Menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng ( intra-slab earthquake ). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust Fault ).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah )daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. (BMKG)
Adapun Dampak Kerusakan yang sudah terdata  per-jam 03.00 di Kabupaten garut terdapat 24 Rumah terdampak, 1 Fasilitas Kesehatan (RSU Pameungpeuk) terdampak serta 2 orang terluka yang diakibatkan oleh Gempa Bumi tersebut. selain garut Kabupaten Tasikmalaya pun terdampak cukup parah dimana terdapat 7 Rumah warga Terdampak, 1 Fasilitas Kesehatan, 1 Masjid dan 1 Pondok Pesantren Terdampak, 2 orang mengalami luka ringan serta ada beberapa daerah lainnya yang terdampak dan dampak ini masih terus dilakukan pendataan oleh pihak terkait.
Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang serta waspada akan terjadinya gempa susulan pasca terjadinya gempa pada malam hari tadi. selain itu, BMKG juga menghimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak serta rusak akibat gempa tadi malam.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebutkan bahwa gempa yang terjadi di barat daya garut tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah serta kontur batuan yang perjal atau keras sehingga gempa bumi yang terjadi dapat diredam dan tidak beresiko terjadi gempa susulan ataupun tsunami