Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga keseimbangan antara serapan istilah asing dan pelestarian bahasa Indonesia. Penyerapan yang tidak terkontrol dapat mengikis identitas bahasa Indonesia, sementara penolakan terhadap istilah baru dapat menghambat perkembangan bahasa di bidang teknologi. Globalisasi dan kemajuan teknologi di era Industri 4.0 memperkenalkan banyak konsep dan terminologi baru yang sebelumnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sebagai hasilnya, bahasa Indonesia harus mengakomodasi perubahan ini dengan menciptakan istilah baru atau menyerap istilah asing. Menurut Alwi (2000), bahasa berkembang melalui penambahan kata-kata baru yang dipinjam dari bahasa lain untuk menutupi kekurangan dalam kosakata. Dalam hal ini, bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, memainkan peran penting dalam memasok kosakata baru bagi bahasa Indonesia. Sejak awal abad ke-20 hingga saat ini, globalisasi telah mengakibatkan berbagai perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia secara global. Di Indonesia, dampak globalisasi juga terlihat dalam aspek sosial budaya, terutama terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia. Dengan adanya globalisasi, bahasa Inggris masuk sebagai bahasa internasional, dan memengaruhi bahasa Indonesia. Pengaruh ini dapat dilihat dari munculnya kata serapan, penggunaan bahasa gaul atau slang, serta istilah-istilah teknis yang banyak digunakan dalam bidang teknologi dan bisnis.