Pada beberapa pokok kehidupan, seringkali kita menemukan serpihanserpihan (sengaja saya gandeng tanpa tanda “-“ biar dikira puisi atau prosapuisi atau terlebih lagi puisiesei) hasil peperangan di medan hidup. Seperihanserpihan yang tertinggal, kini kita sebut dengan: kenangan – kenang yang mendapat akhiran “an” yang dapat ditarsir sebagai suatu materi yang bisa diingat-ingat. Membicarakan menyoalnyoal kenangan itu, saya menjadi ingat ketika melihat ke dalam sumur yang berlorong. Di sana ada air yang penuh candu.