Setelah sampai rumah, Hartanto merebahkan tubuhnya di atas tikar pandan sambil menatap langit-langit kamar. Hanya sebentar ia bertahan, ia menjadi resah, kemudian pandangannya dialihkan pada foto Kemuning yang terpasang di tembok kamar. Hartanto pun bangkit dan menyalakan lampu. Ia duduk di kursi sambil terus memandangi foto Kemuning yang seakan-akan sedang tersenyum kepadanya. Perlahan, Hartanto bangkit, mendekatkan kedua matanya pada bingkai, mengamati foto Kemuning dengan berhati-hati. Sambil tersenyum, Hartanto bergumam, "Aku memang belum buta!" ucapnya pada dirinya sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL