Mereka terus berjalan tanpa berhenti. Bersama-sama menuju Kampus Merah, yang tentu saja bukan nama aslinya, yang atapnya sudah terlihat dari kejauhan. Terus saja berjalan tanpa bicara sepatah kata pun. Setelah sampai di pintu gerbang Kampus Merah, Nandar kaget dengan keadaannya. Baru satu tahun tapi begitu banyak perubahan yang membuatnya terkagum-kgum dan sekaligus heran. Mereka melalui lorong yang sudah tidak lagi berhias warna-warni bendera organisasi mahasiswa, yang ada hanya satu warna merah yang terlihat di setiap sudut. Setelah sampai di halaman tengah, pohon-pohon yang dulu membawa kesejukan telah hilang dan berubah menjadi lapangan, menjadi tempat parkir mobil.
KEMBALI KE ARTIKEL