Usaha Hartanto ternyata tidak sia-sia. Rena melepaskan pegangannya walau masih menyisakan ketidakrelaan saat Hartanto akan meninggalkan dirinya. Lain halnya dengan Hartanto yang langsung merasa lega karena bisa segera berlalu seperti apa yang sebenarnya dia inginkan. Menjalani hari dengan tanpa mendengarkan tangis dan keluh-kesah Rena. Setelah pergi, Hartonto hanya menelusuri jalan dengan rasa malas yang meresapi pikiran saat matahari terasa panas memanggang kepadalanya. Rasa haus pun menjalar menuju kerongkongan dan Hartanto berhenti di bawah pohon, mengeluarkan lintingan tembakau yang tadi tidak sempat dirokok. Ia pun mulai merokok sambil bersandar pada pohon Palem.
KEMBALI KE ARTIKEL