22:15 di malam yang dingin, Hartanto berjalan di dalam remang, di antara bias lampu penerang jalan yang terus memancar sepanjang malam. Pandangannya tajam ke depan sambil menyusuri trotoar jalan yang sepi. Hartanto terus melangkah, walau lama kelamaan kaki menjadi terasa lelah dan berat. Belum jauh ia melangkah, namun Hartanto merasakan kalau langkahnya mulai melambat seperti enggan untuk melanjutkan perjalanan. Ia berhenti di bawah lampu, menyandarkan tubuhnya pada tiang lampu di pinggir jalan yang terasa dingin dan kaku di punggungnya.
KEMBALI KE ARTIKEL