Hari ini aku mengubah agenda. Biasanya setelah berberes dan menyiapkan kebutuhan ibu menerima komuni, aku hanya melanjutkan kegiatan di rumah. Kali ini, aku dan anakku sudah berbagi tugas sejak bangun tidur supaya bisa pergi ke gereja, mengejar misa pagi kedua. Aku sudah berhitung, masih cukup waktu untuk perjalanan. Kalau ke gereja telat itu rasanya gak enak, seperti orang bersalah. Padahal, ibu dijadwalkan menerima komuni tiap minggu dengan waktu yang tidak bisa tepat betul, sangat tergantung asisten imam yang mengantarkan. Kadang ada yang datang jam 7, ada juga yang jam setengah 8, tapi ada juga yang datang lebih siang, jam 8an. Nah, kalau sudah tidak pasti, akupun tidak bisa memutuskan berangkat gereja karena sudah mulai dan pasti terlambat mengikuti misa.
KEMBALI KE ARTIKEL