Jangan salah, saya tidak punya pretensi untuk mengambil peran orang-orang yang berkompeten untuk urusan kepuasan ranjang ini, dan juga beragam aspek psikologis, sosiologis, dan kultural yang melingkupinya. Untuk wilayah ini, para Kompasioners tentu sudah sepakat, mbak Mariska Lubis adalah ahlinya.
Istilah “satu menit” dikemukakan oleh Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson yang menulis buku The One Minute Manager. Mengapa buku ini menarik bagi saya? Pertama, karena buku ini tipis, mudah dibaca, dan praktis. Kedua, isinya tentu saja bermanfaat. Mari kita lirik bersama-sama.
Buku ini mengungkap tiga rahasia dengan pengelolaan yang produktif dan efisien. Sang Manajer Satu Menit ini merupakan pemimin yang disegani, dan diakui kehebatannya oleh para anak buahnya. Ada tiga rahasia yang tidak lama lagi tidak akan jadi rahasia bagi Anda.
Rahasia pertama adalah: TUJUAN SATU MENIT! Ini melibatkan pertemuan antara sang manajer dengan pegawainya, di mana mereka menyepakati suatu tujuan tertentu, menuliskannya secara singkat, dan kadang menilik ulang untuk menegaskan produktivitasnya. Proses ini semua hanya terjadi selama satu “menit”, yang dalam arti sesungguhnya pertemuan singkat dan tidak berarti 60 detik! Tujuan dari penyusunan tujuan ini menegaskan tanggungjawab yang diembannya, dan memahami sepenuhnya bahwa kebingunan justru mengarah pada inefisiensi dan rasa takut.
Rahasia kedua adalah: PUJIAN SATU MENIT! Ini berarti bahwa sikap terbuka terhadap kinerja orang lain. Bila ditemukan suatu hal yang baik telah dilakukan, jangan tunda memberikan pujian sebagai umpan balik. Katakan secara khusus apa yang telah berhasil dia lakukan, jangan hanya menyinggung hal secara umum dan serampangan. Biarkan mereka merasakan betapa Anda sebagai manajer merasa senang dan hal tersebut berdampak pada seluruh organisasi. Jangan lupa jabat erat tangan mereka!
Rahasia ketiga adalah: PERINGATAN SATU MENIT! Jujurlah dengan apa yang terjadi, termasuk ketika memberi teguran. Tegurlah dengan langsung, dan spesifik. Jangan melebar ke mana-mana, katakan mana yang tidak Anda harapkan, dan jabatlah dengan erat tangan mereka sesudah itu. Katakan bahwa mereka sangat penting bagi tim secara keseluruhan, dan Anda hanya tidak suka pada kinerja bukan pada orangnya.
Penerapan pribadi
Saya sendiri sering menggunakan waktu-waktu dua sampai tiga kali untuk berdiam diri dan menuliskan TUJUAN SATU MENIT. Apa yang hendak aku lakukan sekarang ini? Saya biasanya tidak berpanjang kata, dan menggunakan kesempatan penentuan tujuan yang realistis untuk tiga atau empat jam ke depan. Sesudahnya, saya pun akan duduk, menilik ulang pengalaman diri saya selama periode yang saya rencanakan. Ada kemungkinan: PUJIAN SATU MENIT atau PERINGATAN SATU MENIT. Tergantung pada tingkat pencapaian yang saya raih. Dan itu saya tulis, dan pada waktu-waktu luang, saya menilik ulang atas apa yang telah saya lewati. Dari sana, saya berlatih menjadi manajer untuk diri saya sendiri. Tanpa harus mendapatkan tekanan dari orang lain, saya melatih diri untuk berdisiplin. Apakah saya sudah berhasil mendidik diri saya?Saya tidak berani menilainya dan mengumumkan ke publik! Namun, setidaknya saya bisa tahu ke mana langkah saya, dan bagaimana saya akan memperjuangkan cita-cita saya. Merasa baik, nyaman dengan diri sendiri pun sudah merupakan prestasi!
Selamat mencoba: SATU MENIT TUJUAN, SATU MENIT PUJIAN, SATU MENIT TEGURAN.