Mohon tunggu...
KOMENTAR
Love

Menikah di Hari Rabu Wekasan Apakah Bisa Menyebabkan Perceraian? Begini Pendapat Mbak Novi

14 September 2023   09:49 Diperbarui: 14 September 2023   10:28 114 1
Menikah Pada Hari Rebo Wekasan Apakah Benar Bisa Menyebabkan Perceraian ?

Berbicara soal Rabu Wekasan mungkin banyak orang yang menganggap hari tersebut menjadi sebuah momok yang menyeramkan. Kenapa ya Rabu Wekasan dianggap hari paling berbahaya ? sampai sampai ada juga klien saya yang meminta saran pada saya ketika hendak melangsungkan pernikahan pada hari tersebut.

"Ada orang bilang soal pantangan Rabu Wekasan pada saya  mbak, lalu tiba tiba saya kok jadi takut kalau akhirnya mitos menikah di hari Rabu Wekasan bisa menyebabkan perceraian, saya tidak mau gagal menikah lagi.
Saya harus bagaimana mbak Novi ?" Kata klien saya.

Sebelum saya jelaskan mengenai pandangan saya soal menikah di hari Rabu Wekasan boleh atau tidak, mari kita pahami dulu makna Rabu Wekasan ya bunda.

Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Shafar yang diyakini orang sholeh terdahulu kalau di hari tersebut akan turun berbagai bala bencana. Maka di hari tersebut kita sebagai umat muslim disunnahkan untuk berdoa, berdzikir dan melakukan sholat sunah untuk meminta perlindungan dari Allah Ta'ala.

Mengingat hari Rabu Wekasan adalah pendapat orang solih terdahulu dan bukan anjuran dari nabi, maka kita boleh meyakini dan boleh tidak.
Yang terpenting hari Rabu Wekasan mengajarkan kita untuk selalu mawas diri dan terus meminta perlindungan dari Allah dengan cara melalukan amalan amalan soleh seperti perbanyak beribadah, sholat dan berdzikir.

Sekarang saya akan sampaikan pendapat saya yang tempo hari saya sampaikan juga pada klien saya. Saya paham kekhawatiran yang dirasakan klien saya, singkat cerita klien saya dulunya pernah menikah lalu memutuskan bercerai karena suaminya selingkuh. Lalu beliau mengikuti bimbingan dengan saya untuk tujuan dibimbing agar mendapatkan jodoh terbaik. Alhamdulillah atas kuasa Allah selang 4 bulan, klien saya dipinang oleh seorang laki laki soleh dan akhirnya memutuskan menikah. Qodarullah tanggal menikah pas jatuh bertepatan dengan hari Rabu Wekasan, waktu itu klien saya dan calon suami tidak mengetahuinya. Namun H-7 hari ada tetangga yang bilang ke klien saya kalau hari tersebut haram dilakukan pernikahan. Kemudian klien saya bingung, ragu dan bertanya pada saya bagaimana baiknya.

Saya tidak menyalahkan keyakinan tentang bala bencana di hari Rabu Wekasan. Namun ketika saya melihat dari sudut pandang aqidah, keyakinan tersebut justru akan mendatangkan bala' itu sendiri karena sesungguhnya Allah berdasarkan prangka hambaNya itu sendiri.

Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi :
 

"Aku sesuai persangkaan hambaku tentang diriku." (Muttafaq 'Alaihi)

Berdasarkan landasan hadist yang saya yakini maka waktu itu saya mengarahkan klien saya untuk mengubah pola pikir dari yang buruk menjadi baik. Saya ajak klien saya meyakini hari tersebut sebagai hari penuh berkah. Karena dalam sebuah hadits disebutkan bahwa hari Rabu adalah hari di mana Allah menciptakan nur (cahaya) alam semesta.

"Allah Yang Maha Agung menciptakan tanah di hari Sabtu, ...  dan menciptakan cahaya di hari Rabu..." (HR Muslim)

Berpedoman dengan hadist di atas, justru saya meyakini hari Rabu adalah hari yang mustajabah.

Karena ada suatu kisah doa Nabi dikabulkan setelah sebelumnya berdoa mulai senin di masjid al-Fath. Akhirnya, Sahabat Jabir bin Abdullah apabila mempunyai perkara penting beliau berdoa di hari Rabu di antara shalat Dhuhur dan Ashar, yang dia buktikan itu sebagai waktu mustajabah.

Setelah saya menjelaskan tentang keyakinan saya pada klien saya, Alhamdulillah klien saya dan calon suami menjadi lebih mantap untuk menikah di hari tersebut. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun