Salah satu pendiri partai, sekaligus salah satu orang terkaya di Indonesia, bos banyak saluran televisi juga, menuliskan dalam tweetnya bahwa migrasi siaran TV dari analog ke TV digital yang diberlakukan di daerah Ibu kota dan sekitarnya membawa masalah bagi masyarakat. Konon, kata doi, gara-gara kebijakan tersebut, 60 persen masyarakat miskin dirugikan karena tidak bisa menonton siaran televisi.
KEMBALI KE ARTIKEL