Setiap kali melewati jalan tersebut, saat berangkat atau pulang kuliah, mereka dapat dipastikan ada di sana. Setiap orang menempati tempat yang bisa dibilang sebagai pos masing-masing. Ada yang cukup menengadahkan tangan saja, ada yang menyiapkan sebuah mangkuk kecil hingga selembar peci usang untuk menampung rupiah demi rupiah yang menjadi jatah rizki mereka hari tersebut. Ada yang mengajak serta anaknya yang masih balita, ada yang mengiringi diri dengan lagu-lagu Sunda dari petikan kecapi, dan ada yang hanya sendirian mengandalkan dirinya sendiri, semuanya untuk mengharap kebaikan hati para pengguna jalan.