Adzan dzuhur terdengar merdu mendayu Lalu lalang pembagi sedekah mulai menjauh Ku bangkit dari tempat duduk Akh...berat nian tubuh renta ini Langkah kaki ini bergetar tiada henti Serasa Aku berjalan di tengah gempa Padahal TUHAN sudah menunggu di sana Menunggu kedatangan orang-orang terkasih Di istana-NYA yang sederhana di tengah pasar Apakah Dia juga menungguku? Apakah Dia juga setuju denganku Dengan cara hidupku yang selalu meminta Dari meminta sedekah sampai mengemis di sujudku pada-NYA Orang-orang yang lewat Angin yang mengelus di saat Aku gerah Kucing berbulu kelabu yang rontok Oleh panasnya air warung yang angkuh Menjadi hiasan keseharianku Menjadi jawab atas tanyaku tentang nasib
KEMBALI KE ARTIKEL