Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Anak Polah Bapa Kepradhah, Saka Githok Petananing Sirah

23 Juli 2010   11:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:39 126 0
23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional, entah dari kapan peringatan itu dimulai, ku tak begitu paham. Dan seperti pada pagi ini, tak sengaja saya melihat sekilas di TVRI, Bapak Presiden pun sempet mengeluarkan sepatah dua patah kata, harapannya adalah yang patah dari kata-kata itu tak menjadi patah pada kondisi kita demi keberlangsungan hidup sang anak, karena kita dulu juga pernah menjadi anak. Dan tak menutup kemungkinan pada diri kita yang berbadan dewasa ini masih memiliki banyak sifat anak yang kadang kekanak-kanakan alias childish. Sebaliknya, dari sifat childish kita ini semoga masih banyak yang bisa kita pelajari tentang sifat dari seorang anak, keberdamaiannya, kejujurannya, keluguannya, juga cita-citanya...

Pada saat ku masih menjadi anak-anak pernah kugantungkan cita-cita setinggi langit. Dan ketika aku muda lalu bertambah dewasa, ku mulai bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia. Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah. Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya, hasrat itu pun tiada hasilnya. Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, Kuputuskan untuk mengubah keluargaku, dan orang-orang yang paling dekat denganku. Tetapi, celakanya, mereka pun tidak mau dirubah ! Dan kini..... sementara aku terbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba kusadari : "Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku; Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia!" "Hasrat ingin berubah" [Anonim]
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun