Dengan berjalan kaki saya sebenarnya ingin ke mesjid di dekat museum tapi sayang,pintu gerbang masjid tersebut tertutup rapat entah karena memang belum waktunya masuk sholat dzuhur atau karena hal lain padahal seingat saya dulu tidak.Tentang pintu gerbang masjid ini ternyata banyak kisah di baliknya.Suatu ketika saya pernah istirahat di sebuah masjid di kota saya kira kira jam 10 pagi seperti ketika saya akan mendatangi masjid di kota ambarawa yang pintu gerbangnya tertutup.Di emperan masjid itu sudah ada beberapa orang selain saya yang juga sedang istirahat,dua orang di antaranya tampak merebahkan badannya sambil bicara.Dari pembicaraannya sepertinya mereka sales sebuah dealer sepeda motor yang sedang sepi order padahal sudah keliling kemana mana.Tampak pula di halaman ada sepeda motor yang di atasnya ada rombong(gerobak) kerupuk,berarti ada pedagang kerupuk yang beristirahat di masjid tersebut.
Bila di perhatikan ternyata masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga sarana bersosialisasi dan tempat beristirahat jiwa jiwa yang lelah setelah bergelut dengan rumitnya kehidupan tapi bila pintu gerbangnya tertutup mereka akan kemana? di jaman nabi masjid selain sebagai tempat ibadah juga tempat untuk merundingkan masalah masalah umat,menampung keluh kesah umat,mengatur strategi perang dan lain sebagainya.
Saya berharap apabila ada pengurus masjid yang membaca tulisan ini bila memang masjidnya ada pintu gerbangnya tolong biarkan terbuka,jika memang takut ada tindakan kriminal mungkin setelah jam jam sholat ruangan masjid bisa di kunci kembali.Orang orang itu hanya butuh merebahkan badannya di emperan masjid untuk sejenak kemudian melanjutkan aktifitasnya kembali mengarungi kehidupan,mungkin ada orang yang sudah berkeluarga tapi masih menganggur dari pada di cerewetin istri sambil nyari nyari lowongan mampir ke masjid,mungkin ada pedagang asongan yang lagi sepi pembeli mereka mampir ke masjid,jikalau saat itu mereka belum sholat dengan mampir ke masjid insya allah terketuk hatinya untuk melaksanakan sholat.