Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

[Untukmu Ibu] Mampukah Aku Menjadi Sepertimu, Mama

23 Desember 2013   19:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:34 89 2
No Peserta : 498

Matahari masih menyapaku pagi ini, udara sejuknya pun masih bisa kurasakan, Alhamdulillah. Walau badan masih lemah, wajah yang sayu, rambut sedikit gimbal, badan yang lusuh karena dua hari ini aku tak mandi. Aku berusaha bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke luar kamar. Entahapa tanggapan suami dananak-anakku ketika melihat penampilanku saat ini. “Wah, mama udah sembuh”. Fira putri kecilku berlari memelukku. “Adek kangen mama, mama jangansakit lagi ya”, rengeknya manja. Diiringi senyuman hangat suami dan anak pertamaku, Alya. Ada perasaan bahagia saat itu, ku balas memeluknya erat dan mencium pipi halusnya. Tetapi, Ya Tuhan, sesaat hatiku mengeluh. Kupandangi ruangan yang berantakan, dari ruang tamu sampai dapur, rumah ini seperti kapal pecah. Mainan berserakan, kertas-kertas dan alat tulis bertebaran, bantal, sandal, piring kotor, semua berserakan di lantai. Belum lagi debu yang menutupi lantai dan semua perabotan. “Kenapa rumahnya berantakan gini, siapa yang habis marah-marah?”. Pertanyaan ku ini kutujukan kepada mereka semua, Mas, Alya dan Fira. Tetapi yang ku dapat hanya tatapan dan senyuman. Aku mengerti maksud senyuman dan tatapan dari mereka, “Mau gimana lagi, lah wong mamanya sakit”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun