Ditengah hutan belantara yang lebat, seiris tipis jalan setapak membelah. Memanjang dari utara ke selatan, berliku-liku mengikuti lekukan sungai disisinya. Ditengah hari yang terik, seorang bocah berusaha berlindung dibawah bayang-bayang hutan nan teduh. Tampaknya sudah cukup lama ia berjalan. Pakaiannya yang compang-camping basah oleh peluh. Kain jarik usang itu tampak tidak cukup menampung keringatnya yang membanjir. Si bocah kelana sudah terbiasa hidup sendiri. Tidak ada yang pernah memperdulikannya sejauh yang dapat diingatnya. Ia lahir ditengah sawah, entah siapa ayah dan ibunya. Dari hari ke hari ia tumbuh hanya karena berkat kebaikan hati para Dewa.