Aku memutuskan untuk menjauh dan menghindar darimu bukan karena keadaanku yang sudah berubah, bukan lantaran aku tidak kesepian lagi, dan bukan karena aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi terhadapmu. Aku dulu bilang bahwa apa pun yang terjadi, aku akan siap menghadapi segala resiko. Siap tersakiti, siap terluka, siap dicaci maki, siap direndahkan, siap diduakan. Tapi ternyata aku salah…
Aku tidak siap untuk menerima luka dan sakit yang sengaja maupun tidak kau sengaja kau lakukan. Aku ternyata menangis dan tidak mau begitu saja menerima luka akibat semua ucapan dan perbuatan mu. Kalau pun itu memang keadaan, harusnya lukanya tidak sesakit dan sesungguh ini. Aku kehilangan orientasi dan kehidupan…
Aku pun mencoba menutup hati dan berusaha merelakanmu pergi. Aku mencoba menyakinkan diriku bahwa masing-masing kita akan bahagia dengan cara yang berbeda. Aku tahu dan sadar bahwa tidak mungkin mencerabut mu begitu saja dari akar hatiku. Sebelum keadaan menjadikan kita dengan keadaan kita sekarang, dirimu takkan pernah tergantikan.