Semenjak ayah saya mengalami kebangkrutan usaha pada sekitar tahun 1995, saya tidak pernah membayangkan bisa sampai posisi pada saat ini. Bahkan ketika lulus SMP di tahun 1997, saya sengaja memilih SMK dengan harapan bisa langsung bekerja jika telah menyelesaikan pendidikan kejuruan yang saya pilih. Saya pun harus menerima kenyataan pahit tidak bisa langsung melanjutkan kuliah karena terbentur biaya. Padahal saat itu saya dinyatakan lulus ujian masuk di sebuah perguruan tinggi di Bandung.
KEMBALI KE ARTIKEL