Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Berada di "Kota Dosa"

9 Februari 2010   21:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00 661 0
[caption id="attachment_71314" align="alignleft" width="300" caption="Las Vegas/Admin (shutterstock)"][/caption] Kota Las Vegas dikenal dunia karena 'keunikan'nya yang mengelola kegiatan yang dianggap dosa jadi sebuah bisnis yang membuat kota yang tak punya sumber daya alam ini jadi begitu terkenal. Bahkan aku ingat waktu masih di Surabaya, anggota DPR Propinsi Jatim pernah berniat untuk studi banding ke kota yang berada di sebelah selatan negara bagian Nevada ini. Kota Las Vegas memang hidup dari turis. Menurut pandanganku, kehidupan Las Vegas berada di sepanjang jalan Las Vegas Boulevard atau yang dikenal dengan Vegas Strip. Di sepanjang jalan ini dipenuhi hotel-hotel mewah yang sangat atraktif. Selain dari bentuk bangunan, juga fasilitas yang ditawarkan di dalamnya. Paling penting tentu saja main judi. Semua bentuk perjudian ditawarkan setiap hotel. Mulai dari yang paling sederhana, main mesin alias slot machine, beragam permainan kartu atau poker, sampai judi kelas berat, Russian rollet. Tak heran kalo Las Vegas dijuluki Sin City alias kota dosa. Karena tak cuma judi yang ditawarkan pada turis yang ingin menghabiskan uangnya. Beragam pertunjukan show juga ditawarkan, termasuk pertunjukan di panggung tanpa busana alias striptease. Semua kegiatan ini jadi sumber pendapatan penting di kota yang berada di gurun pasir ini. Iklannya pun bertebaran dimana-mana. Bahkan wanita-wanita yang bekerja disini, umumnya juga berpakaian seksi. Bahkan ada cafe yang pelayan wanitanya hanya mengenakan bra dan celana dalam saja. Buat orang Indonesia (meski sudah lama tinggal di Amerika) tetap merasa risih melihatnya. Tapi keliatannya para wanita ini merasa nyaman melakukan kegiatannya meski dengan pakaian 'ala kadarnya'. Tak cuma di cafe, mereka yang jadi dealer (pengocok kartu) di meja black jack juga kebanyakan berpakaian 'seperlunya'. Aku pernah bertanya pada suami ku kenapa mereka harus berpakaian yang menonjolkan 'clevage and their bottom' seperti itu. Menurut dia, alasannya selain untuk menarik para penjudi (yang umumnya pria), juga untuk mengalihkan perhatian para players ini dari kartu-kartu remi yang bakal keluar. Buat mereka yang mengerti permainan 21 dan sejenisnya, pasti mengerti kalo permainan ini menuntut konsentrasi penuh agar bisa menang. Karena para dealer ini bekerja untuk rumah judi (yang otomatis harus lebih sering menang suapaya mereka tidak bangkrut). Dengan berpakaian sexy (bahkan kalo pemain keliatan lebih banyak menang, ada dealer yang sengaja menggaruk-garuk clevage nya) diharapkan para pemain yang notabenenya ingin menghabiskan uangnya, kehilangan konsentrasi dan semakain penasaran. Itulah kenapa sebabnya judi dilarang (kata guru ngaji waktu aku kecil). Karena semakin uang habis, semakinn penasaran agar uangnya bisa kembali. Begitu pula kalo menang. Semakin menang, semakin penasaran agar lebih menang lagi. (Sifat dasar manusia). Menurutku prinsip-prinsip inilah yang dipakai kota Las Vegas dengan bisnis perjudiannya. Meski kesannya tak bertanggung jawab, bukan berarti tidak ada lembaga yang membantu mereka yang dianggap punya masalah dengan judi. Sebab biarpun pemerintah kota ingin turis menghabiskan uangnya dan membantu roda perekonomian kota, mereka juga punya lembaga yang siap membantu mereka yang dianggap punya masalah dengan kebiasan berjudi ini. Seperti halnya mereka yang punya masalah dengan ketergantungan obat. Seperti simbol lembaga ini : Know your limit, if you have a gambling problem call 1800 XXXXXX Judi memang seperti urat nadi perekonomian Las Vegas. Meski begitu bukan berarti tak ada kegiatan lain yang bisa ditawarkan buat mereka yang tak suka berjudi, atau uangnya sudah habis di meja judi. Sebab ada juga hotel yang menawarkan kegiatan lain. Selain mall mewah untuk belanja, juga roller coaster menarik dan kegiatan-kegiatan lainnya. Misalnya hotel yang menawarkan melihat pemandangan dari ketinggian tertentu. Seperti miniatur menara Eiffel, atau Stratosphere hotel tempat aku tinggal. Yang dari puncaknya bisa dilihat keindahan kota Las Vegas secara keseluruhan. Buat yang punya nyali, bisa juga ikut naik roller coaster di ketinggian ribuan meter. Hiii....... seram. Aku yang suka naik roller coaster aja, gak punya nyali untuk naik ride di ketinggian ribuan meter itu. Sementara buat yang senang dengan romantisme, bisa juga naik perahu gondola bak gondola sebenarnya yang ada di Venetia Italy. Kelamoran Las Vegas memang sangat menggoda. Lebih glamor dari berita-berita maupun cerita-cerita yang pernah aku liat di film-film Hollywood. Saat mendarat di McCarran Airpot pun aku sudah bisa liat bagaimana Judi begitu mendarah daging. Sebab hampir di setiap sudut aku bisa liat mesin judi alias slot mesin. Belum lagi mereka yang menyambut kita saat pesawat mendarat, mulai dari pramugari sampai petugas bandara, Good Luck seperti jadi sapaan seperti halnya good morning atau good evening. Kalo ditanya, apakah aku ikut main judi di kota dosa ini? Rasanya semboyan Las Vegas bisa mewakili jawabanku : Whatever happens in Vegas, stays in Vegas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun