Ku ukir kisah tentang mu yang begitu indah
Dengan tinta bercahaya pada langit nan megah
Menyulut rindu menggebu tanpa bisa dicegah.
Kisahmu ku tulis Agar sampai pada sang Maha Kasih.
Ku sulam petuahmu, Agar hati tiada gelap
Pengobat rindu saat hidup begitu pengap
Penenang jiwa saat fitnah hidup kian melahap.
Agar kaki-kaki mampu melangkah tegap
Aroma tubuhmu masih segar tercium
Meninggalkan semerbak harum
Pada memori, kenangan yang kian tersusun bak album
Meninggalkan jejak indah banyak momentum.
Ayah. Ingatkah engkau? malam kami berhias dongeng sebelum tidur
Hari-hari kau buat hati kaki terhibur
Tiada kata keras terucap bagai Guntur
Sikap sifat dan lisan mu begitu teratur.
Ayah. Maafkan kami yang belum cukup berbakti
Mengiringi pusara mu dengan doa tulus hati
Kami belum menjadi anak yang Soleh sesuai mimpi
Namun semoga doa kami mampu sedikit menerangi.
Ayah. Kami rindu untuk berjumpa
Semoga kelak Tuhan yang pemurah membuat kita bersama
Keluarga dalam satu rahmat NYA
Berkumpul dalam ampunan dan karunia