Hari masih pagi… ketika aku tuliskan kata-demi kata menjadi untaian kalimat sekedar menggambarkan pagi. Sisa hujan dalam renainya semalam menyublim embun-embun menjadi gelombung air di dedaunan dan menetes perlahan di depan rumah yang kubangun dengan cinta. Kabut mesti datang dari lembah Sumbing berarak mengintip mentari yang menyapa siapa-siapa saja yang terbangun sebelum subuh untuk mengurai berkah malaikat yang turun ke bumi mendoakan kebaikan.