Saat bertugas di
Base Camp Seibabi saya dan rekan tinggal dalam sebuah barak sederhana. Untuk penerangan dan komunikasi dengan radio
side single band (SSB) kami hanya mengandalkan energi listrik dari tenaga generator (
genset). Pukul 8 malam penerangan sudah berakhir dan suasana gelap gulita mulai kami rasakan. Beberapa tahun hidup di pedalaman Kalimantan Tengah terasa begitu mengesankan sekaligus menyakitkan, betapa tidak, beberapa jam saja kami hanya menikmati penerangan lampu di malam hari itupun mengandalkan tenaga mesin genset yang tentu saja menimbulkan suara gaduh.
KEMBALI KE ARTIKEL