Di tahun-tahun pertama setelah ditemukannya Bukit Jamur, banyak orang yang tertarik dengan objek wisata itu sehingga para pengunjung yang datang membludak. Objek wisata yang sebenarnya berada di lingkungan usaha tambang tanah untuk pengurukan itu semula dibuka setiap hari namun belakangan hanya dibuka untuk masyarakat luas pada Hari Minggu saja karena hilir mudik pengunjung kerap kali mengganggu aktivitas perusahaan selama hari kerja (Senin sampai Sabtu). Pada Hari Minggu segala aktivitas perusahaan diliburkan, disaat libur itu perusahaan memberikan kesempatan kepada warga Desa Bungah untuk mengelolah potensi wisata alam Bukit Jamur.
KEMBALI KE ARTIKEL