Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Dawet Jabung yang Rasanya Rame

24 Maret 2015   07:41 Diperbarui: 20 Agustus 2016   17:00 330 3

Dalam sebuah kesempatan, saya mengajak serta keluarga berjalan-jalan mendatangi pasar kaget yang ada di Gresik. Di salah satu sudut pasar itu ada lapak penjual Dawet Jabung yang dikerumuni banyak orang. Orang bilang kalau banyak pembelinya berarti makanan itu enak atau nikmat. Kuliner ini belum pernah saya dengar sebelumnya. Entah mengapa kami akhirnya tertarik untuk mencobanya, apalagi di lapak kuliner itu dipasang spanduk bertuliskan es Dawet Jabung Ponorogo, wah bikin kami bertambah penasaran saja.

Selama ini kami hanya tahu kalau Ponorogo itu kondang dengan kesenian tari tradisionalnya saja, sementara kuliner khasnya malah belum pernah kami coba sensasinya. Mumpung ada penjual Dawet Jabung yang khabarnya asli Ponorogo itu maka tak ada salahnya kami mencoba seperti apa nikmatnya dawet ini. Sesuai namanya Dawet Jabung memang berasal dari Desa Jabung, sebuah desa yang berada beberapa kilometer sebelah selatan pusat Kota Ponorogo. Tak seperti minuman dawet dari daerah lain, Dawet Jabung begitu unik. Kalau dawet umumnya dibuat dari tepung beras maka Dawet Jabung secara khusus dibuat dari tepung aren.

Penampilan Dawet Jabung juga bisa berbeda dari lazimnya. Penjual yang kreatif kadang mencetak biji dawetnya agak memanjang. Karena dibuat dari tepung aren maka Dawet Jabung berasa sedikit kenyal, teksturnyapun halus tak ubahnya tepung kanji. Dalam penyajiannya Dawet Jabung akan lebih segar bila ke dalamnya ditambahkan bongkahan es batu maka jadilah es Dawet Jabung yang kesohor itu.

Kebetulan es Dawet Jabung yang kami cicipi di salah satu pasar di Gresik itu belum masuk kategori yang spesial. Harganya juga terbilang meriah, hanya Rp. 3000,- pergelasnya. Bila ingin yang lengkap biasanya sang penjual menambahkan ketan hitam, tape atau bahkan irisan nangka di atas dawet itu. Kalau seperti ini maka segelasnya bisa Rp. 6000,-. Soal rasa, Dawet Jabung bisa dikatakan unik bahkan beda dari dawet lainnya. Kata penjualnya, larutan gula yang dibuat dari gula merah itu dicampur garam secukupnya. Santannyapun juga harus berasal dari perasan kelapa muda. Tak heran bela Dawet Jabung rasanya “rame” (manis, gurih dan asin) dan bikin penasaran setiap orang untuk mencobanya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun