Kawasan Pandaan-Pasuruan di Jawa Timur umumnya dikenal orang karena di kawasan ini memiliki sumber air bersih (pegunungan) yang melimpah. Di Pandaan pula berdiri masjid cantik bernuansa Tionghoa, Muhammad Chenghoo.
Seringkali saat kami melancong ke Kota Malang, kawasan Pandaan ini luput dari perhatian kami. Namun untuk kali ini tidak. Sebab sejak dari rumah kami sudah menyiapkan rencana tempat destinasi apa saja yang hendak kami kunjungi saat plesir ke Malang nanti.
Separuh perjalanan telah kami lalui. Kami beristirahat sejenak di sebuah kawasan yang menurut kami enak dan menarik. Ya di Taman Dayu itulah kami hentikan kendaraan. Sambil menggerak-gerakkan badan yang sedikit lelah selama berkendara kami memanjakan mata dengan memandangi panorama sekitar kawasan ini.
Bagi traveler yang hendak melancong ke Kota Malang dari arah Surabaya, kawasan Taman Dayu berada di sebelah kanan jalan. Tikungan jalan menuju Kota Malang. Ada bangunan berarsitektur unik dan menarik ketika kita memasuki kawasan ini.
Permainan warga (komedi putar) menjadi penanda yang khas kawasan ini. Di depannya terpampang tulisan The Taman Dayu yang berukuran besar dan begitu mudah untuk kita kenali.
Dari informasi yang kami dapatkan Taman Dayu awalnya merupakan kawasan perumahan elit dengan fasilitas wisata air (water park), lapangan golf dan outbond.
Kemudian dikembangkan menjadi pusat perdagangan yang dikenal dengan istilah Pandaan Central Business District (CBD), dimana di kawasan itu berdiri pusat kuliner "food terrace" (food veranda), supermarket, kawasan ruko Little Shanghai dan Little Persia, taman hiburan rakyat dan lain-lain.
Sejaktahun 2007 kawasan Taman Dayu menjadi ikon Kota Pandaan. Kawasan Taman Dayu dan Pandaan CBD dikembangkan oleh sekelompok perusahaan yang tergabung dalam Sampoerna Group. Tempat ini mempunyai fasilitas antara lain : arena out bound, tempat berkemah, lapangan golf, juga pemandian (waterpark).
Memasuki kawasan Taman Dayu kita akan disuguhi suasana sejuk dan kondusif. Pepohonan rindang menjadi peneduh dan menghalangi sengatan terik matahari sehingga membuat suasana sekitarnya menjadi nyaman.
Keadaan seolah terlihat redup karena rimbunnya dedaunan pohon yang tertanam rapi di sepanjang double way kawasan ini.
Tidak puas dengan rimbunnya pepohonan. Kami mencoba berjalan lebih masuk lagi ke kawasan ini. Wow ada banyak tenda-tenda di sana. Dengan meja-meja makan yang penuh dengan para pengunjung. Rupanya banyak orang berjualan makanan di kawasan ini.
Minggu dan hari libur lainnya kawasan Taman Dayu banyak disinggahi wisatawan dan warga sekitar. Pusat kuliner (food terrace/veranda) menjadi serbuan favorit para pengunjung kawasan ini.
Biasanya sehabis lelah berolah-raga atau berkeliling melihat-lihat kawasan ini, para pengunjung langsung mampir ke warung tenda yang ada. Ada banyak pilihan menu di sana lengkap dengan daftar harganya.
Untuk menu makan siang itu saya memilih Soto Madura dengan nasinya sementara anak dan istri memilih Cwie Mie Ayam Bakso. Minumnya Es Campur yang tidak terlalu manis. Air putih dalam veltvles yang kami bawa dari rumah juga kami siapkan di atas meja warung. Lengkap sudah.
Setelah beristirahat dan mengisi perut, buah hati kami masih ingin melanjutkan menikmati kawasan ini. Kali ini kami menuju arena bermain anak-anak. Tidak jauh dari arena ini juga berdiri restoran cepat saji dan mini market.
Anak semata wayang kami bermain sebentar. Saya lebih memilih berjalan kaki sambil mengambil gambar yang saya anggap menarik. Sementara sang istri mengawasi si kecil di tempat ia bermain.
Bila traveler ingin menikmati panorama Taman Dayu bisa dilakukan dengan berjalan-jalan keliling kawasan dengan menaiki kereta kuda. Bersama keluarga akan terasa asyik!
Setelah sejenak melepas lelah, lagi pula hari juga semakin siang. Adik kami yang berada di Malang juga sudah menanti-nanti kehadiran kami kok belum kunjung tiba. Akhirnya kamipun bergegas meninggalkan Taman Dayu dengan pepohonannya yang rimbun itu menuju Malang.