Kearifan lokal merupakan tata nilai kehidupan yang turun-temurun ke generasi-generasi berikutnya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai kehidupannya berasal dari keragaman pada daerah masing-masing. Secara singkatnya, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai pandangan hidup, ilmu pengetahuan, serta berbagai strategi kehidupan berwujudkan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi geografis atau lingkungan alam.
Nilai-nilai yang terdapat dalam keragaman menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak tatanan sosial dengan lingkungan alam. Pada umumnya, kearifan lokal dapat berbentuk lisan dan juga tulisan mengenai sistem sosial dalam masyarakat. Dengan bentuk-bentuk seperti ini yang membuat masyarakat bisa menerapkan atau mengambil nilai-nilai dari situ. Pada intinya, kearifan lokal merupakan hal-hal yang dianggap baik oleh masyarakat sempat. Nilai-nilai yang biasa diterapkan dalam kehidupan masyarakat antara lain yaitu gotong royong, bermusyawarah, senyum salam sapa, rasa toleransi terhadap sesama, dan sebagainya.
Kearifan lokal sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Fungsi dari adanya kearifan lokal itu sendiri yaitu untuk memberikan arahan dalam pengembangan budaya, untuk pengembangan sumber daya manusia dan alam, untuk pengembangan ilmu pengetahuan, mengintegrasikan budaya eksternal yang memasuki budaya asli agar tidak mengubah budaya asli. Nilai dan manfaat dari kearifan lokal sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat karena kebutuhan untuk hidup, mempertahankan dan hidup sesuai dengan situasi, kondisi, keterampilan dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat yang bersangkutan.
Jadi kearifan lokal sangat penting untuk masyarakat karena bisa mengubah kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik. Setiap masyarakat jadi memiliki pedoman hidup dalam dirinya dan mengikuti dan menerapkan nilai-nilai yang mereka tekuni, sehingga budaya-budaya yang telah ada sejak dulu tidak hilang atau luntur karena sudah tertanam dalam diri masyarakat. Bangsa juga dapat bersaing dengan bangsa lain dalam segi kebudayaan, jadi tidak mudah tergeserakan kebudayaan asli suatu bangsa dengan budaya luar.
Seperti yang telah dijelaskan, kearifan lokal dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Terdapat 2 bentuk kearifan lokal yaitu berwujud nyata dan yang tidak berwujud. Dalam berwujud nyata, ada 3 aspek, tekstual, cagar budaya, dan bangunan. Contoh dari tekstual yaitu kitab tradisional, kalender, dan naskah-naskah pada daun lontar. Contoh dari cagar budaya yaitu keris, gamelan, dan patung-patung. Contoh dari bangunan yaitu pendopo Jawa, rumah gadang Minangkabau, dan rumah tongkonan Toraja. Contoh untuk yang tidak berwujud seperti petuah. Petuah disampaikan secara verbal seperti nyanyian, pantun, cerita yang ada nilai-nilai ajaran tradisional.
Melalui 2 bentuk tersebut, kebudayaan itu bisa dilestarikan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Untuk melestarikan kearifan lokal, bisa dilakukan dengan melakukan pengenalan budaya kearifan lokal yang negara Indonesia miliki. Apalagi sekarang zaman era digital, untuk melakukan pengenalan keberagaman budaya di negara kita lebih muda dilakukan. Dengan melakukan pengenalan budaya kita, orang-orang yang belum tahu tentang budaya yang kita miliki bisa menjadi tahu. Selain itu, untuk yang tidak berwujud, bisa dilestarikan dengan memasukkan kearifan lokal ini ke dalam mata pelajaran di sekolah. hal ini bertujuan agar murid-murid yang masih menduduki bangku sekolah bisa mengenal kebudayaan negaranya lebih dalam dan bisa memaknai setiap nilai-nilai yang ada dari kearifan lokal tersebut.
Pengelestarian kearifan lokal ini akan sangat membantu keberagaman yang dipunyai suatu negara lebih melekat dan tidak hilang. Melihat globalisasi pada zaman sekarang, bisa mengkhawatirkan kearifan-kearifan lokal yang ada. Takutnya, dengan arus globalisasi yang cepat dapat membuat kearifan lokal tergeser atau tergantikan dengan kearifan dari luar. Itu sangat mengkhawatirkan bagi negara. Bisa dirasakan juga bahwa sekarang sudah banyak budaya-budaya luar yang masuk ke dalam negara Indonesia. Budaya-budaya yang masuk tersebut juga sangat dinikmati oleh banyak kalangan, terutama bagi para kaum muda. Jika diperhatikan lebih dalam lagi, banyak anak-anak muda yang mungkin tidak tahu tentang kearifan lokal yang dimiliki oleh negaranya sendiri.
Hal yang mengkhawatirkan ini harus bisa diatasi. Sebagai masyarakat harus bisa mengedepankan kearifan lokal lebih dari budaya lain. Komunitas masyarakat sangat berperan dalam hal ini. Dari nilai-nilai positif kearifan lokal harus bisa mempengaruhi masyarakat agar tersampaikan dengan baik dan diteladani dengan baik juga. Komunitas masyarakat bisa mempelajari dan mengubah hal-hal yang dianggap perlu diubah. Maka dari itu diperlukan memperdayakan komunitas masyarakat.
Memperdayaan ini merupakan proses untuk memperoleh kekuatan atau proses pemberian kekuatan kepada pihak yang dirasa kurang atau belum mampu. Target dari pemberdayaan ini ya komunitas masyarakat yang ada. Komunitas itu perlu diperdayakan agar tidak salah jalan. Maksud dari salah jalan yaitu agar mereka bisa mengikuti atau mendapatkan hal-hal atau nilai-nilai positif yang dapat mengubah pribadi dan sikap mereka ke arah yang lebih baik dan maju. Tujuan dari pemberdayaan ini untuk membentuk masyarakat menjadi mandiri. Mandiri ini seperti mandiri dalam bertindak, berpikir, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
Pemberdayaan ini memiliki aktor-aktor yang dapat melakukan pemberdayaan kepada komunitas masyarakat. Seperti pemerintah, berperan dalam menetapkan kebijakan dalam menetapkan peraturan atau sengketa. Lalu ada swasta, yang bisa lebih di perjelas yaitu perusahaan-perusahaan swasta. Perusahaan ini bisa berperan untuk berkontribusi pada formulasi, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Salah satu bentuknya seperti investasi, konsultasi, dan lain-lain. Terakhir yaitu masyarakatnya. Masyarakat juga bisa berperan seperti berpartisipasi dalam setiap kegiatan, terutama untuk kegiatan yang memberi saran, kritik, dan dukungan terhadap kebijakan yang dikeluarkan.
Kearifan lokal dapat berpengaruh besar terhadap suatu negara. Selain negara, komunitas masyarakat dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang terkandung dari kearifan lokal itu sendiri. Namun, semua tergantung cara orang-orang memandang nilai dari kearifan lokal itu, ada yang memandang dari sisi positif ada juga yang negatif. Dengan hal ini, kita harus bisa lebih memaknai lebih lagi kearifan lokal, terutama nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Harus bisa mengerti pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat agar tidak salah persepsi. Di era globalisasi sekarang penting untuk beradaptasi dengan yang baru, namun hal itu bukan menjadi alasan kita untuk melupakan kearifan lokal. Nilai-nilai yang tertanam pada keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia harus dikedepankan dan diteladani sebaik mungkin.