Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan perpajakan yang tinggi dan administrasi perpajakan yang efisien memiliki dampak positif terhadap penerimaan PPN. Sebaliknya, perilaku penghindaran pajak yang merajalela berdampak negatif dan signifikan terhadap penerimaan tersebut. Temuan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, yang dapat dicapai melalui pendidikan dan penegakan hukum yang kuat.
Untuk memaksimalkan penerimaan PPN, pemerintah harus berfokus pada tiga aspek kunci. Pertama, meningkatkan kepatuhan perpajakan melalui pendidikan pajak dan penegakan yang ketat. Kedua, meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pendekatan inovatif lainnya. Dan yang terakhir, memperkuat pengawasan dan pengaturan untuk mengurangi praktik penghindaran pajak yang merugikan.
Artikel ini tidak hanya menawarkan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan dan praktisi perpajakan, tetapi juga bagi masyarakat umum yang tertarik dengan topik ini. Pemahaman komprehensif tentang tantangan dan peluang yang ada dalam sistem PPN di Indonesia dapat menjadi landasan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang signifikan. Dengan menerapkan rekomendasi yang diusulkan dalam artikel ini, diharapkan penerimaan PPN dapat bersumbangsih lebih banyak dalam upaya pembangunan nasional, yang pada akhirnya akan memajukan negara kita.
Penelitian mendalam dan rekomendasi yang komprehensif dalam artikel ini layak mendapatkan perhatian dari pihak berwenang yang relevan dan pemangku kepentingan. Pembahasan yang mendalam tentang tantangan PPN patut menjadi pemicu untuk mengambil tindakan dan menciptakan sistem perpajakan yang lebih kuat dan efektif di Indonesia.Â