Penulis:
1. Maulida Azkia Hayati
2. Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H.
Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan keberagaman, tidak hanya dari segi sumber daya alamnya saja, melainkan juga dari segi budaya, suku, dan agamanya (SARA). Maka dari itu, sangat dibutuhkan suatu landasan yang kokoh untuk dapat menyatukan berbagai perbedaan yang ada dalam suatu bingkai "Bhinneka Tunggal Ika". Pancasila yang merupakan ideologi negara memiliki peranan penting dalam menjaga keutuhan dan kesatuan nasional. Salah satu cara yang efektif untuk dapat menginternalisasikan nilai-nilai pancasila dan memperkuat identitas nasional bangsa adalah dengan melalui pendidikan, terutama dalam bentuk pendidikan pancasila.Â
Pendidikan pancasila ini sendiri memiliki tujuan untuk dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila kepada seluruh elemen masyarakat dan juga warga negara, khususnya adalah kepada para generasi muda. Kelima sila yang terkandung dalam pancasila berfungsi sebagai panduan moral dan etika yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia.Â
Melalui pendidikan, nilai-nilai ini dapat diinternalisasikan dengan baik, sehingga nantinya akan sangat membantu dalam membentuk karakter bangsa yang kuat dan terintegrasi. Pendidikan pancasila juga tidak hanya melibatkan aspek kognitif saja, tetapi juga aspek psikomotorik dan afektif. Oleh karena itu, pendidikan ini perlu melibatkan adanya suatu pemahaman serta penghayatan yang mendalam, dan juga implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Identitas NasionalÂ
Identitas nasional menurut (Hilmi dan Pati, 2015) merupakan suatu penanda yang melekat pada bangsa dan menjadi pembeda antara satu bangsa dengan bangsa lain. Identitas nasional melekat pada individu suatu kelompok yang lebih besar dan diikat oleh kesamaan fisik seperti budaya, adat-istiadat, agama dan bahasa daerah atau berupa kesamaan secara non-fisik seperti keinginan, harapan, cita-cita dan tujuan. Nilai-nilai seperti budaya, etika, moral, kebiasaan dan adat-istiadat sejatinya merupakan bagian dari identitas nasional atau jati diri bangsa Indonesia, maka dari itu sudah sepatutnya kita dapat menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.Â
Selain itu, pendidikan pancasila juga memiliki peran yang krusial dalam pembentukan suatu karakter bangsa. Dengan memahami dan juga mengamalkan nilai-nilai pancasila, setiap individu diharapkan dapat mengembangkan rasa tanggung jawab, kejujuran, keadilan, dan toleransi. Ketika setiap individu memiliki karakter yang sudah mencerminkan nilai-nilai pancasila, identitas nasional juga akan semakin kokoh dan terasa dalam berbagai aspek kehidupan baik masyarakat maupun negara.
Pendidikan Pancasila di Era Globalisasi
Meskipun pendidikan pancasila ini memiliki peran yang sangat penting, dalam penerapanya sendiri sebetulnya masih sering menghadapi berbagai tantangan. Salah satu masalah utamanya adalah karena rendahnya pemahaman dan apresiasi terhadap nilai-nilai pancasila, khususnya yang terjadi di kalangan para generasi muda. Globalisasi ini tidak hanya membawa kemajuan dalam bidang informasi dan teknologi, tetapi juga dapat menimbulkan dampak terhadap perubahan pola pikir para generasi muda.Â
Di tengah-tengah era globalisasi dan digitalisasi yang sudah semakin pesat ini juga, arus penyebaran media informasi yang cepat dan tak terbatas seringkali menyebabkan mudahnya pengaruh-pengaruh kebudayaan asing untuk dapat masuk ke Indonesia, yang kemudian menggeser dan sedikit demi sedikit mulai mengikis nilai-nilai lokal yang sudah menjadi jati diri dari bangsa Indonesia.Â
Oleh karena itu, penerapan pendidikan pancasila ini perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada, namun tanpa menghilangkan nilai esensinya. Inovasi metode pengajaran serta teknologi dalam pendidikan pancasila juga dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Dengan adanya peran pendidikan pancasila ini juga diharapkan mampu menjadi sebuah pertahanan ataupun sarana untuk dapat menjaga sekaligus memperkuat identitas nasional bangsa Indonesia.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam penerapan pendidikan pancasila, yaitu:
- Integrasi Kurikulum: Nilai-nilai pancasila sebaiknya diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran yang ada, bukan hanya diajarkan secara terpisah. Dengan adanya pendekatan ini, setiap aspek pendidikan dapat berkontribusi secara sinergis dalam membentuk karakter dan identitas nasional para peserta didik.
- Penggunaan Teknologi: Pemanfaatan teknologi digital dalam penerapan pendidikan pancasila ini akan dapat meningkatkan daya tarik para siswa sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan pembelajaran. Contohnya, adalah dengan melalui platform e-learning, aplikasi-aplikasi pendidikan, dan juga penggunaan media sosial dapat dimafaatkan sebagai media untuk menyebarkan dan menginternalisasikan nilai-nilai pancasila kepada para peserta didik.
- Pembelajaran Kontekstual: Pendidikan pancasila ini perlu disesuaikan dengan konteks lokal maupun nasional. Dengan adanya pemahaman mengenai isu-isu terkini yang relevan, siswa akan dapat melihat bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
- Penguatan Peran Guru: Para pendidik harus dibekali dengan edukasi atau program-program latihan yang memadai agar mampu meningkatkan profesionalitas mereka dalam memberikan pembelajaran khususnya terkait pendidikan pancasila, serta memiliki pemahaman mendalam mengenai metode pembelajaran yang inovatif dan efektif disertai juga dengan pendekatan belajar yang relevan.
Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penanaman pemahaman mengenai pendidikan dan nilai-nilai pancasila ini, para generasi muda Indonesia mampu untuk dapat berkontribusi dalam memperkuat sekaligus menjaga identitas nasional dan jati diri bangsa Indonesia. Meskipun saat ini, sudah banyak pengaruh-pengaruh dari kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia. Pancasila juga diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu landasan moral dalam menghadapi tantangan kehidupan global saat ini. Â Â Â Â