Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Berdayakan Sampah Organik Menjadi Pundi-pundi Rupiah

10 Juni 2017   01:24 Diperbarui: 10 Juni 2017   01:39 800 2
Sampah merupakan permasalahan yang cukup kompleks yang mana jumlahnya berbanding lurus dengan pertumbuhan populasi penduduk.  Malang merupakan salah satu daerah yang menghadapi permasalahan terkait sampah dengan jumlah sampah perharinya lebih dari 500 ton. Dengan didominasi oleh sampah organik yakni dengan persentase 61,5% dan sisanya adalah sampah anorganik. Sehingga hal ini berdampak pada penumpukan sampah di titik pembuangan sampah warga yaitu TPS sebelum diangkut ke TPA. Belum adanya sarana dan prasarana pengolahan sampah yang sistematis dan terorganisir menjadikan tumpukan sampah menjadi permasalahan warga, salah satunya yaitu di TPST 3R SITIREJO BERSATU yang terletak di Kecamatan Wagir Malang. Setiap harinya TPST 3R SITIREJO BERSATU mengumpulkan sampah yang berasal dari 850 rumah. Dalam hal pengolahan sampah ke tahap selanjutnya, untuk sampah anorganik biasanya dijual untuk didaur ulang oleh pabrik, sedangkah sampah organik yang melimpah langsung dilimpahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung Malang. Keterbatasan fasilitas pengangkutan sampah menjadikan tumpukan sampah organik di TPST menimbulkan bau menyengat yang mengganggu warga sekitar. Dan hal ini menjadikan prinsip 3R(Reduce Reuse Recycle) belum dapat diterapakan dengan baik. Sehingga timbulah inovasi pengelolaan sampah agar memberikan dampak positif yang digagas oleh 5 mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yaitu Dhehan Febrianto, Imanuddin Nur Rahman, Winda Firdayanti, Syifa Nabila dan Ajiza Maulida melalui program Integrated Waste Aquaculture System. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun