Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Mengapa Saya Senang Membaca Artikel-artikel di Kompasiana?

10 September 2014   05:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:08 143 8

Malam ini saya punya stok waktu yang cukup banyak. Saya kemudian mulai membuka ‘home’ Kompasiana, melihat-lihat artikel yang masuk kategori Headline, Trending, Highlight ataupun yang masuk kategori aktual, menarik, bermanfaat, dan inspiratif. Sebelum ini saya tidak punya cukup waktu untuk membaca banyak artikel, karena beberapa buku yang juga menunggu antrian untuk saya baca.

Setelah membuka dashboard, melihat beberapa tulisan yang diposting, saya mulai menanggapi  beberapa komentar yang masuk dalam artikel saya sendiri sore tadi, lalu balik menanggapi beberapa tulisan yang masuk dalam list kontak pertemanan.

Biasanya setelah memposting artikel, beberapa menit kemudian saya sudah menghilang karena kesibukan lain sudah menunggu. Jam 4 sore saya sudah bergegas ke masjid dekat rumah untuk mengajar anak-anak mengaji. Kembali setelah hampir jam 6 sore. Sehingga pernah kejadian tulisan masuk HL pun saya tahunya setelah pulang ke rumah menjelang magrib. Kaget campur senang. Karena tidak menyangka dan tidak pernah punya niat tulisan akan masuk ke dalam kategori bergengsi tersebut. Karena tujuan menulis dari awal saya bergabung di Kompasiana adalah untuk sekadar berbagi pengetahuan dan ingin “menabung tulisan” di sini.

Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai merasa nyaman. Dari awal gabung, tulisan hanya bisa dihitung sebelah tangan, sekarang sudah sebanyak 40 artikel saya tulis sejak tanggal 27 April 2014 (terdaftar di Kompasiana) . Ini artikel saya yang ke-40. Mulai menggenjot nulis sejak tanggal 11 Agustus 2014 kemarin, di mana pada tanggal tersebut saya mencanangkan One Day One Article, sehingga rata-rata sejak hari itu saya menulis 1 artikel setiap hari. Oh ya, ada 3 hari yang miss dikarenakan kesibukan yang sangat padat pada hari-hari tersebut.

Saya senang membaca artikel teman-teman di Kompasiana, karena banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan di sini.

Pertama, saya banyak menambah teman yang memiliki minat yang sama dalam hal menulis.

Kedua, saya mengenal banyak karakter orang di sini. Karena saya tipenya senang mengamati, jadilah para teman-teman penulis ini menjadi objek yang tak habis-habis.

Ketiga, saya belajar membaca banyak sekali jenis tulisan. Mulai dari yang laporan singkat yang hanya terdiri dari 200-an karakter saja, sampai yang nulis lebih dari 1000 karakter. Saya sendiri rata-rata berusaha menulis 500-700 karakter (standar tulisan artikel koran).

Keempat, saya belajar menulis dengan semakin baik. Karena teman-teman penulis berasal dari beragam latar belakang, ada ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, pengamat politik, pengamat ekonomi dan bisnis, guru, bahkan ada beberapa  penulis buku di sini. Baik yang sudah kawakan seperti pak Bambang Trim, maupun yang masih baru memulai menulis buku seperti pak Rifki Feriandi, bu Maria Margaretha, bu Edrida Pulungan (mungkin sudah lebih dari satu buku beliau terbitkan).

Kelima, membentuk habit menulis. Yang namanya habit, awalnya mesti dipaksa-paksa dan didorong-dorong. Lama-lama jadilah ia kebiasaan. Sekarang ini kalau tidak menulis sehari saja, rasanya ada yang kurang. Seperti ada tukang tagih siluman yang membuat perasaan tidak nyaman kalau belum setor tulisan di Kompasiana. Kalau dulu di marketing, kita diinjeksi jika tidak presentasi sehari saja diibaratkan berasa badan gatal-gatal. Mirip seperti inilah rasanya.

Namun apa pun rasa itu, saat ini saya cukup menikmati aktivitas saya, berbagi, berdiskusi, sekaligus mengasah keterampilan menulis,  hanya dari rumah.

Thank you Kompasiana.....

********

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun