Langkah kakinya pelan, tapi pasti menuju tepian sudut Bukit Mangunan. Pagi sekali, sejak gelap menjelang syuruq: matanya sudah berbinar, semangatnya menyala di tengah gelap subuh, dia berharap bertemu menyaksikan sinar terbit matahari di atas bukit yang beralaskan awan.Â