Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Menyemai Kembali Benih Proklamasi

21 Agustus 2014   04:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:00 130 1


Setelah penantian dua tahun, perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 di SMKN 23 Jakarta akhirnya dapat terlaksana. Dalam beberapa tahun sebelumnya, perayaan HUT RI belum dapat dilaksanakan karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Pada perayaan tahun ini sudah selayaknya disambut gembira oleh seluruh warga SMKN 23 Jakarta mengingat 17 Agustus 1945 sebagai momentum lahirnya bangsa Indonesia. Tak menutup kemungkinan, seluruh warga Indonesia pun merayakannya dengan suka cita sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas izin-Nya pula kita bisa menikmati kemerdekaan hingga saat ini. Lantas, bagaimana sikap kita mengisi dan mempertahankan kemerdekaan?

Perjalanan bangsa Indonesia menuju sampai saat ini merupakan suatu proses panjang dan bukanlah hal yang mudah. Segala bentuk pengorbanan para pahlawan nasional, proklamator, serta kesungguhan seluruh warga Indonesia dalam memerdekakan bangsanya perlu dimaknai secara khusyuk. Sebagaimana semboyan “JAS MERAH” (Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah) yang digaungkan presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dalam pidatonya yang terakhir pada HUT RI 17 Agustus 1966. Dalam semboyan tersebut, beliau mengamanatkan kepada seluruh warga Indonesia bahwa salah satu indikator menjadi bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati para pahlawannya. Untuk itu, sejarah dapat dijadikan sebagai medium untuk mengintrospeksi dan memotivasi diri kita sebagai generasi penerus bangsa agar menjadikan bangsa Indonesia berdaulat di mata dunia.

Salah satu bentuk introspeksi yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi segala kejadian dengan mendasarkan pengalaman dan catatan masa lalu. Sebagai contoh, setiap perayaan HUT RI kita selalu menyanyikan salah satu lagu nasional yang berjudul “Hari Merdeka” buah karya Husein Mutahar. Dalam lagu tersebut, kita diingatkan kembali untuk tetap setia dan sedia dalam mempertahankan dan membela negara tanpa terkecuali. Di sisi lain, mungkin tak banyak yang mengenal beliau. Untuk itu, penting pula bagi kita mengetahui sosok Husein Mutahar sebagai salah satu tokoh komponis musik Indonesia yang telah menyumbangkan karya populer, seperti hymne Syukur, mars Hari Merdeka, dan hymne Pramuka. Dengan demikian, kemerdekaan kita saat ini bukanlah dimaknai sekadar peringatan melainkan cermin atas kesungguhan dari para pendahulu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun