Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara seorang dokter gigi "berkontribusi secara langsung" kepada kesehatan masyarakat, dan itu sangatlah wajar. Namun, perlu diketahui bahwa kesehatan mulut yang buruk seringkali menjadi pintu masuk bagi penyakit sistemik seperti penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dan lain lain. Penelitian dari Journal of Clinical Periodontology menunjukkan bahwa penyakit periodontal kronis dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 20%. Ambil salah satu contoh faktual, penyakit gusi seperti periodontitis atau yang lebih sering disebut sebagai radang gusi kronis. Periodontitis seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung karena bakteri yang masuk dari mulut dapat masuk ke aliran darah, lalu menyebar ke bagian-bagian tubuh lain dan berakhir memicu penyakit seperti infeksi jantung (endokarditis). Selain periodontitis, ada juga infeksi gusi, bakteri yang menyebabkan infeksi gusi dapat masuk ke aliran darah dan memicu peradangan pembuluh darah (aterosklerosis) dan berakhir meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Infeksi gusi juga menyebabkan kadar gula sulit untuk dikontrol dan dapat memperparah kesehatan orang yang sudah mengidap diabetes.
Dokter gigi merupakan garda terdepan dalam menekan dan mengurangi angka masyarakat yang mengidap penyakit gigi dan mulut. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi untuk merealisasikan hal tersebut, bisa dengan melakukan pemeriksaan atau penyuluhan dini. Dengan melakukan program penyuluhan dan edukasi tentang teknik menyikat gigi yang benar dan pola makan yang sehat dan rendah gula kepada masyarakat luas atau bahkan anak-anak kecil, dokter gigi dapat memberi langkah-langkah preventif agar masyarakat terhindar dari resiko karies, dan penyakit gigi lainnya. Jika penyakit gigi dan mulut dapat ditekan, maka kesehatan tubuh masyarakat secara menyeluruh akan lebih baik kedepannya.