Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mimpi

4 Februari 2014   07:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 15 0
mungkin mimpi akan menjadi keseharian

menjadi tatapan api yang terus ada dalam diri

kemelut terus memangsa

sementara diri belumlah dibersihkan

kemanakah harus aku berlari

mencari air kehidupan yang resah dibabat habis oleh kapital

pohon, tanah dan tebing-tebing dihabiskan

aku hanya tertawa lewat kata-kata makna

dengan deraian airmata yang tak kunjung selesai

lantaran pikiranmu dan nafsumu dibiarkan liar

nafsu yang ingin mengusai alam

dimanakah kau simpan akal dan matamu

untuk membaca ayat-ayat semesta?

2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun