Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Geliat Atmaku di Telaga Asmara

13 November 2012   01:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:31 178 0
Gundah atmaku meraja di ujung kisah yang mulai buram maknanya

Membuncah getar nadir dalam rengkuhan rindu yang perlahan retak

Dalam kisah yang hampir pupus di jelaga waktu

Saya ingin menawarkan cerita duka cinta di telaga asmara padamu matahari

Pada geliat atma

Mungkin sudah seharusnya kembali menilik perbedaan kasta dalam cinta

Mungkin setiap kisah yang tertulis hanya menjadi mimpi yang hilang kala terbangun dari lelap

Mungkin saya satu dari sekian yang hilang dari perbedaan idealisme

Mungkin saya harus mengakhiri setiap harapan cinta pada kenyataan yang ada

Saya telah datang membawa sebuah keikhlasan cinta dan kembali dengan duka

Saya telah memberikan sebagian waktu untuk memikirkan asmara dan yang ada hanya kegagalan

Biarlah sedih

Biarlah kenangan

Biarlah Cinta

Biarlah semua tumpah di atas kertas yang basah karena air mata

Kekasih dari atma yang gundah

Mari belajar saling melupakan karena dengan demikian kasta cinta kita tetap pada tempatnya

Mari sejenak merenung tentang Idealisme yang selalu menjadi warna dalam kisah kita

Terlalu banyak warna di raga dan nalarku dan sudahlah karena itu tidak sejalan dengan idelismemu

Saya akan mencoba Mencukupkan kisah ini dan berhenti untuk berjalan di titian yang lain

Tentang kasta dan idealisme,akan saya ingat pada perjalanan berikutnya

Sampaikan salam damai hangatku pada mereka

Biarlah saya disini sembari terus berjalan mencari sebuah kesejatian

Biarlah saya disini dengan semua kata yang tersisa dari kisah yang terputus

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun